Kepala sekolah tingkat SMA/SMK negeri pungutan liar agar di tangkap oleh Polda Banten, orang tua murid sampai nangis menyekolahkan anaknya biaya mahal.

Tangerang, rajapos.net
Para orang tua murid Kabupaten Tangerang, Banten minta pada Gubenur Banten yang terpilih Andra Soni, agar berpihak pada rakyat kecil, jumat (11/07).
Warga orang tua yang tidak mampu menyekolahkan bayar dengan pulah juta tingkat SMA/SMK Negeri.
Minta pada Polda Banten agar tangkap pihak Kepala sekolah melakukan pungutan Liang (pungli).
Ada juga katanya lewat belakang, dan ada juga istilah jalur mandiri.
Pihak Kepala sekolah tingkat SMA/SMK Negeri agar di tangkap.
Bahkan sistim Kartu Keluarga dan Domisilih membuat orang tua murid menjadi geram.
Ribuan sekabupaten anak yang tak masuk domisilih, sistim nilai tinggi dan siswa prestasi. Hal ini sudah di jamin oleh undang-undang Dasar 1945, tentang pasal 29 ayat 1,2 dan 3.
“Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan layak untuk kemajuan negara, ini anak bangsa kok tidak bisa melanjutkan lebih jejang dari Tamatan SMP ke SMA”, tutur Rodiyah (45) orang tua murid Sepatan, Kab. Tangerang.
Pada hal sekarang sudah mardeka, kok masih dijajah oleh orang indonesia sendiri.
Pada hal juga sekolah Negeri, guru-gurunya juga sudah di bayar gajinya sama pemerintah.
Dari Guru PPPK sampai PNS sudah dibayar gajinya dari negara, dan sombong PPPK dan ASN, PNS juga dapat Sertifikasi dari uang anggaran APBN.
“Tetapi masih saja para kepala sekolah masih main uang di sekolah, hal ini pungutan liar harus di tangkap kepala sekolah negeri”, ujarnya Samsuddin, SH,.MH aktivis.
Menurut informasi, Gubernur Banten, Andra Soni menegaskan pelaksanaan program sekolah gratis harus adil, merata, dan bebas dari praktik korupsi, jumat (11/07).
Sekolah swasta yang ikut program sekolah gratis bebas biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang gedung, daftar ulang, lembar kerja siswa (LKS), dan lainnya sesuai dengan yang diatur Pemerintah Provinsi Banten.
(bintang01)